Halo guys, David di sini, dan kali ini kta bakal cobain laptop lokal sakit, maksud saya sakti! Tapi sakit juga masuk sih, soalnya… Harga laptop ini 7 juta, tapi spek yang didapat serasa laptop gaming 13-14 juta. Prosesornya AMD Ryzen 5 6600H, itu prosesor seri performance, biasa di laptop gaming, RAMnya LPDDR5 16GB, yang baru, dan kencang juga, 6400MHz, terus SSDnya setengah TB! Harganya 7 juta. Kalau kita nyari Ryzen 5 6600H di Tokped, munculnya laptop gaming yang 15 juta, 16 juta, 13 juta, ada yang 13.5 juta, 11 juta, 13 juta, dan di sini nyempil Advan Workplus AMD Ryzen, yang harganya 7 juta!? Advan coy! Lama nggak kelihatan di pasar HP, sekarang dia nge-ulti pasarnya laptop.
ASUS ketar-ketir nggak ya? Atau brand-brand luar negeri gitu, ngelihat brand lokal Indonesia, datang dengan bawa spek yang gila kayak gitu, atau mereka : “Santai aja nggak sih, soalnya brand lokal doang pasti ada apanya lah!” Yaa di video ini bakal kita coba buktiin sendiri, apakah sehebat itu, atau ada apanya, kita mulai dari unboxing dulu! Kalau dilihat dari desain kotaknya sih, brand-brand saingan berhak santai ya, soalnya ini berasa laptop 2-3 juta gitu, kalau dilihat dari kardusnya doang. Ini bahannya berasa kardus Indomie, atau kardus mesincuci MiTO yang dulu kita bahas itu. Coklat gitu doang, Advan, “Do Great, Make Better” nggak ada… Nama serinya, nggak ada Advan Workplus atau apa, cuma siluet gini doang, bener-bener kayak kardus yang cocoknya di warung-warung gitu lho. Ini mungkin Advan hemat di bagian sini ya. Karena yang penting itu isinya. Kita coba lihat dulu, ada lagi atau nggak, nih! Kalau dari samping kayak kardus DVD gitu, kalau kita lihat label di sini, baru ketahuan kalau dia adalah laptop, Market Name : Workplus, nah ini baru kelihatan, kecil banget.
Jarang-jarang branding ditulis sekecil ini, dibuatnya di Indonesia. Tapi PT. Bangga Teknologi Indonesia, itu pabriknya ada di Semarang buat yang belum tahu, jadi ini… laptop rakitan Indonesia ya. Bukan OEM ambil di China. Soalnya saya ada baca beberapa komen di forum, ada yang ngirain ini barang yang diambil dari China sana. Jadi, ya ini dirakit sendiri. Ya ini speknya, AMD Ryzen 5 6600H, ada AMD Raden 660M juga, memory-nya 16GB! RAMnya itu, itu storage 512GB, 14 inch, dan baterenya gitu-gitu, kita langsung buka aja, dia udah ada OS Windows 11 di dalamnya. Ya ini kardusnya bener-bener nggak pakai gaya-gayaan gimana ya. Kalau kita lihat dalamnya juga, ini juga foam biar nggak kebanting-banting, ya ini standar sih. Standar-standar aja, ini juga standar, kita coba lihat kelengkapan, yep, nggak ada lagi… Hmm, yep, lumayan kayak berasa apa? Unboxing HP Infinix sih.
Ini ada petunjuk, ada kartu garansi, garansinya 1 tahun omong-omong. Itu salah satu yang buat saya bikin laptop ini jadi murah soalnya laptop-laptop lain yang harganya setara, dari merek lain, yang 6-7-8 juta, rata-rata ngasih 2 tahun, Infinix pun ngasih 2 tahun laptopnya. Kalau Advan dia ngasih 1 tahun aja dan service centernya ada di kertas ini sih. Silahkan di zoom aja, kameramen, nggak terlalu banyak sih. Ini ada… Oh ada lagi? Oh jadi… Di bolak-balikin, mungkin nggak muat service centernya, mantap, semakin banyak service center, maka semakin luas jangkauan layanannya.
Di sini ada kabel, oke, berasa kayak kabel HP yang panjang, mungkin 2 meter, 1 setengah meter, dan ini adalah chargernya, kayak charger HP juga. Enaknya charger laptop jaman sekarang ya, bisa buat ngecas laptop sama HP, sekalian. Sekarang kita coba lihat laptopnya. Tentu saja kita harus ketok-ketok buat tahu build quality-nya, karena laptop yang di bawah 10 juta biasanya build quality-nya agak di… biarkan begitu saja, ini dari besi, bagian atasnya, bagian bawahnya juga dari metal, dari suaranya, oke, standar-standar aja, nggak ada yang aneh. Di sini saya sedang mencari kelemahan ya, karena, harganya terlalu bagus buat spek yang dikasih. So far so good sih, mulus lho, mungkin logo Advannya ini ya, kalau misalnya Advan serius di dunia laptop, kalau misalnya mereka rebranding, mungkin bakal lebih keren lagi, soalnya… Yaa Advan kan banyak di tablet, di HP, kalau mereka bikin logo baru kayak “V”nya ini, mungkin lebih keren kali ya? Atau orang malah bangga-bangga aja pakai Advan kayak ginian.
Bagus lho, ini bagian intake udaranya juga dibikin lumayan lebar, lubangnya nyebar dari pojok kanan ke pojok kiri atas sini, ya saya nggak tahu ngomong apa, intinya banyak aja. apakah bisa pakai 1 tangan saja? Wow, bisa dong, mantap ini… Buat yang nggak tahu kenapa ini penting? Tuh… Saya kencang-kencangin aja. Itu salah satu tanda kalau engselnya kuat ya, bisa 180 derajat juga! Wah, ini kenapa ada screen protector yang bubble-bubble gini? Oke lah, biar nggak lecet sampai ke tangan pengguna. Nah, ada Advan lagi, kecil aja, oke… Keren sih… Ini saya jadi ingat sama laptop Lenovo 8 juta yang dulu saya pernah bahas juga, kalau dari desain ini cakep sekali.
Ini bahannya dari plastik ya. Bezelnya juga tipis, wow! Cool! Portnya juga lumayan lengkap, ada Kensington Lock, ada MicroSD slot, ada USB A 3.2 yang 5 Gbps, ada headphone jack sama micropohone, ini combo audio jack, ada 2 port USB C, ini dua-duanya bisa dipake buat ngecas, ada lambang baterainya soalnya, ada HDMI, ini ada USB A, sama ada indikator buat Hard Disk dan Power! Kita coba lihat bagian dalamnya, sudah kita longgarin semua. Kayak masih nyangkut ini. Bentar, nggak ada… Bentar. Nyangkutnya di sini sih, tapi… Ini kan dudukan biar anti slip gitu ya? Kalau dilepas? Eh… Wah, ada tuh! Kalau di sini ada, harusnya di sini ada juga. Kenapa sih sembunyinya di sini? Kenapa nggak di sini atau di sini? Kita harus lengketin lagi tapi jadi agak keangkat gitu, nggak… Hee harus diakalin lagi ini pakai double tape kali? Sekarang kita angkat! Tapi kayaknya masih nyangkut juga. Tengah? Tengah di sini dong? Harus… Waduh. Ada nggak ada ya? Sedih gua… Ada! Wah 2! Kenapa sih ini nggak digeser ke sini aja gitu? Haduh… Ini kan nggak ngaruh ya? Ini cuma tempel doang kan? Biar estetik kali ya? Disembunyiin di bawah anti slip, jadi lebih dikit bautnya. Sudah nih harusnya, ini masa ada di sini, nggak mungkin, di sini nggak ada soalnya. Ehm, oh oke! Nah, tapi ada ginian kan ah… Kayak aduh… Ini bagian dalamnya rapi sih.
Di sini ada 2 kipas, ada 3 heat pipe, berasa laptop gaming, kalau laptop kantoran yang sekedar buat ngetik doang, biasanya kipasnya 1 terus heat pipenya 1 doang. Ini ada 3, 2 kipas, ada expansion slot juga buat SSD tambahan, baterenya 58Wh, ada chip wifi, ini MediaTek punya, bisa sampai Wifi 6e, yang nggak ada di sini cuma slot SODIMM aja, buat tambahin RAM karena RAMnya sudah solder yang 16GB tadi. Sisanya saya salut sih. Warna PCBnya juga saya suka. Bukan warna yang murah gitu, bukan yang wanra hijau atau warna biru, ini pakai yang warna hitam! Merah juga mahal tapi hitam nggak kalah bagus! Birunya di sini aja paling. Terus apa lagi ya? Kabel-kabelnya aja paling yang sedikit mengurangi poin estetiknya karena kabel warna warni ini nggak disembunyikan dengan baik. Sisanya bagus, bagus banget. Satu lagi yang ngurangin rasa mahalnya itu bahan plastik buat bodinya ini ya. Ini berasa plastik banget. Kerasa kayak laptop 5-6 juta lah. Kalau bodi yang bagian ini. Sementara bagian cover yang tadi kita lepas kan dia pakai metal, Sekarang waktunya pembuktian spesifikasinya.
Ini saya sudah instal-instalin software apapun yang harus kita cobain, Di sini ada stiker AMD Ryzen Graphic, AMD Ryzen 6000 series yang Ryzen 5, Sekarang kita hidupin, saya suka ya tombol powernya itu nggak ditaruh di pojok kanan atas, biasanya kan kalau di pojok kanan atas kalau ngetik kita auto mau tekan delete gitu di pojok kanan atas dan laptopnya mati. Kalau ini beneran deletenya ada di posisi yang bener. Akhirnya ada yang nyadar soal itu ya? Kelihatan nggak dari sana? Warnanya masih tetap oke ya? Soalnya ini panelnya IPS bro! Bukan TV, resolusinya Full HD, 60 Hz tentu aja, bezelnya juga lumayan tipis, terus apa lagi ya? Warnanya, warnanya ini jelas bukan yang paling luas color gamutnya, kalau saya tebak ini tipenya yang 60% sRGB, coba kita buktiin aja.
Mulai tes aja, color gamut pakai Spyder X. Yep sesuai tebakan, ini color gamutnya rendah, 64% sRGB, 48% Adobe RGB, 47% P3, jadi… kayak panelnya laptop yang 6 juta lain sih, yang murah juga. Ini brightness-nya 338 nits, paling tinggi akurasinya, nggak penting akurasi di sini, 2,2 Delta E-nya, nggak penting karena ya warnanya aja kurang luas. Akurat atau nggak itu sudah urusan belakangan ya. Kalau kita colok ke sini gimana? Nah kalau kayak gini baru bagus. Enak lihat warnanya. Tapi ya harus nambah duit lagi buat nambah monitor kedua. Laptop yang layarnya bagus pun saya saranin ada monitor yang kayak gini sih. Lebih enak kerjanya. Dari… Ah susah sih ngetik sambil ngobrol. Tapi dari keyboardnya sendiri, nggak ada masalah yang gimana ya. Ngetik ya tetap bisa gesit-gesit aja misalnya kayak gini aduh salah ketik…
Tapi dari suaranya itu kayak crunchy-crunchy tapi nggak memuaskan gitu. Jadi ini dari keyboardnya nggak ada yang spesial tapi nggak ada masalah yang gimana juga, saya ngetik tanpa ngelihat, ngetik di sisi manapun ke-register semua, masuk semua, sama dari trackpadnya, trackpadnya yang lebih ughh… Agak berat dan kurang memuaskan lah. Nggak ada yang aneh sih dari laptop harga segini cuma… Ini harus jadi catatan biar Anda tidak terkejut. Oh satu lagi, bagian yang paling kurang oke. Ini ada fingerprint sensor, sangat bagus, tapi kayak agak nonjol gitu, entah kenapa nggak dibikin rata, ini jadi kalau kita gesek-gesekin gini, berasa agak sedikit apa ya? Tajam. Buat webcamnya sendiri dia ada lampu ya, kalau misalnya lagi aktif, ukurannya sih setitik dan hasilnya adalah seperti ini. Mikrofonnya juga silahkan Anda dengarkan, bagaimana kualitasnya, ini resolusi maksimalnya 720p, kalau saya yang komen ini noisenya banyak ya, tapi nggak ada yang mengejutkan dari sebuah webcam laptop. Webcam sebuah laptop. Nggak ada yang bisa diharapin sih. Jarang ada webcam bagus.
Speaker, speakernya 2 ya tadi ya. Hadapnya ke bawah… Dan bassnya sangat tipis, agak cempreng juga, bukan speaker yang berkualitas. Ini speaker yang asal bisa bunyi, kita bisa dengar jelas, apa yang dikatakan, apa yang dinyanyikan, udah cukup. Yep! Kurang puas sih. Yang asik itu, bahkan sangat asik, yang bikin laptop ini jadi heboh bombastis apa lah, tentu di speednya ya, kita langsung tes aja, seberapa kencang dari SSD dulu karena itu penting buat loading OS, loading game, loading apapun, ngaruhnya di SSD dan speednya adalah 3500MBps, buat read-nya 3500, itu kencang buat laptop 7 juta, write-nya juga harusnya nggak jauh beda dari si read-nya ya. Dan write-nya juga kencang, ini bukan SSD yang abal-abal ya. Walapun tadi mereknya kalau kita lihat bagian dalam, saya nggak pernah lihat mereknya sih, apa gitu, 3 huruf Y, ada M, ada apa, ya yang pasti ini kencang. Bisa upgrade lagi.
Sekarang waktunya gaming. Ini harus kita setel di Rage Mode ya. Mode marah atau mode emosi, biar performanya paling tinggi, ini saya sengaja ke tempat yang banyak efek-efeknya, dia rata di 60an lah. Ada 56, 56, 55, ini settingannya low ya, ke 51, 53, 56, kita coba nyari ribut dulu sama musuh, wah itu lumayan tuh, ada yang diganggu tuh, speakernya oke-oke aja sih ternyata setelah kita… oke. Yep, setelah… Anda cukup lihatin fpsnya aja sih. Terus kita ulti, 60 oke, 58… Mantap, ini low lho, eh- Ya, ini low di PC lebih bagus dari pada highest di HP. Jadi bebannya beda ya, jelas lebih berat dari pada Genshin yang ada di mobile. Efek-efek 60, oke… Kalau misalnya mau lebih berat lagi silahkan. Tapi ini sudah sangat nyaman buat laptop yang harganya 7 juta. Wow… Siap. Nah, susah ini.
Lari. Ini Hogwarts Legacy di setting lowest, tentu saja pakai FSR yang tadi buat naikin FPS dapatnya di 50. Resolusi 1200p ya jadi full 1200. 1200 x 1920 pixel, kalau mau turunin lagi-lagi bisa, kalau mau dapat lebih tinggi, ini saya cuma tunjukin- Wuh, keren juga ya? Oke, yeah. Di dalam ruangan kayak gini sih, dapat 50 fps. Hah gitu doang? Wahh… Nah… Oh udah kebakar, oh… Ada lagi nih. 40 fps, oke. Kalau turunin fps lebih mantap sih, waduh. Ada nih, ada nih… Ehh.. Weiss, eh he, eh he… Heem… Gua nggak tau tekan apa, ugh… Lancar sih! Nggak 60 fps, 40, kayak ginian, laptop… Udah keren buat main game triple A ini. Buat temperaturnya juga aman. INi kalau kita lihat dari kamera thermal, sampai tombol-tombolnya nggak lebih dari 40 derajat ya. Paling panas itu ada di 2 garis merah di belakang itu. Itu tempat pembuangan angin panas, itu bisa sampai 50an derajat. Masih standar lah. Kalau Shadow of the Tomb Raider, tanpa diutak atik software buat nambahin frame rate, bisa dapat di 30 fps, settingannya low, 1200p, kebiasaan ngomong 1080p, kalau kita pakai Fidelity tadi dapatnya di 44, jadi…
Lumayan mirip sama si Hogwarts, semuanya bisa dijalanin oleh Advan ini, game triple A, tanpa GOU discrete sekali lagi, cukuppakai Radeon bawaannya aja sudah mantep banget. 3DMark pun juga setuju sama suhunya yang lumayan adem, dia ngasih skor 99,7% pas, jadi… Performa yang tadi kita lihat, kayak minim lah resiko buat throttlingnya. Karena memang bagus temperaturnya. Sama satu lagi soal daya tahan baterai. Ini setelah syuting sih kami ngetesnya, karena butuh waktu sekitar 1 jam, buat ngelihat seberapa banyak baterainya berkurang buat muter YouTube, ini di Power Saver brightness 50%, dia cuma makan 9% aja. Artinya kalau kita mainin dari full, dia bisa 10 jam lebih sih. Hebat, hebat, hebat. Ini Ryzen seri performance, tapi daya tahannya se-lama itu. Kesimpulannya ini… Advan Workplus, 7 juta. Laptop yang luar biasa sih, kalau aja logo Advan ini diganti ASUS, atau HP, atau Dell, atau MSI, Lenovo, pasar laptop kelar sih.
Cuma ya logonya Advan, dan logo ini punya makna yang dalam ya. Kadang kita ngelihat sebuah logo itu langsung dapat kesan tertentu, misalnya kalau aja di sini logonya Apple, mungkin pikiran kita langsung “Wah itu laptop yang luar biasa bagus ya.” Cuma karena ini logonya Advan, kita pasti punya kesan sendiri. Kalau buat saya pribadi, Advan itu merek elektronik lokal yang pantang mundur ya, mereka udah bertahun-tahun ngelawan brand luar negeri, di pasar HP, pasar tablet, pasar apa lagi, pokoknya mereka mainnya banyak, tapi entah kenapa, masih belum yakin aja, meskipun mereka sudah pengalaman. Itu kesan yang saya dapetin dari nyobain HP-HP mereka ya. Rasanya kayak kurang konsisten aja, kadang ada yang gila, wah Harman Kardon, performanya bagus tapi…
Kadang ada HP yang yah asal lewat aja lah. Software-nya juga kurang matang tapi… Kali ini mereka coba cerita baru di laptop, yang softwarenya tinggal ambil dari Microsoft, jadi lebih gampang, nggak usah mikirin banyak software, tinggal fokus ke hardware aja, dan hardwarenya sudah mantep banget, tadi kita sudah lihat, kita sudah buktiin sendiri, betapa luar biasanya, dengan 7 juta bisa main game, itu sampai sekarang hebat banget sih. Tinggal 1 faktor aja sih yang bikin saya nggak bisa bener-bener wah ngerekomenin laptop ini walaupun dia luar biasa banget, itu di aftersales-nya ya. Kayak layanan purna jualnya. Kalau laptopnya ada kenapa-kenapa, apakah layanannya sebagus itu, apakah Advan siap, apakah konsumen bakal ditegain atau di lama-lamain, Kalau misalnya ada masalah sama laptop ini, karena nggak mungkin semua produksinya 100% bagus keluar dari pabrik, semua elektronik itu pasti ada 1-2% yang bermasalah kalau keluar dari pabrik, apakah Advan bisa kelarin dengan mulus, sampai konsumennya bangga gitu. cerita ke temen, “Advan, Advan bagus banget.” Kalau Advan bisa kayak gitu, siapa sih yang nggak suka laptop lokal elektronik lokal yang keren? Saya suka banget, tinggal itu aja.
Saran saya buat Advan, kalau misalnya pengen konsumen lebih yakin lagi sama layanan purna jualnya, mungkin mereka bisa tambahin garansi sampai 2 tahun ya. Jadi setara sama laptop-laptop merek lain, atau bikin program kayak Lenovo gitu, yang bisa booking service lewat WhatsApp, bisa cleaning laptop lewat WhatsApp doang, janjian, pas sampai langsung ada tempatnya, itu baru keren banget. Orang langsung wah… Advan serius sih di dunia laptop. Kalau sekarang hardwarenya bagus, sisanya kita harus menunggu waktu. Jadi gitu aja, unboxing sekalian nyobain Advan Workplus, semoga Advan konsisten ya bikin laptop kayak gini, like kalau Anda suka dengan video ini, dislike kalau nggak suka, dan kita ketemu lagi di video selanjutnya. Yo! Closed Caption by @subbox.id Asli, bagus banget mesinnya. Fuhh… Main lagi?